Kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) China, Li Qiang, ke Indonesia pada pekan lalu menjadi sorotan utama dunia internasional, khususnya di kawasan Asia Tenggara. Selama tiga hari kunjungan, mulai 24 hingga 26 Mei 2025, Li Qiang membawa kabar gembira berupa komitmen investasi senilai Rp162 triliun untuk berbagai sektor strategis di Indonesia. Momen ini semakin mempertegas hubungan bilateral kedua negara yang semakin erat, baik di bidang ekonomi, teknologi, hingga pembangunan infrastruktur.
Setibanya di Jakarta, PM Li Qiang langsung disambut hangat oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka. Dalam pertemuan bilateral tersebut, kedua pemimpin membahas sejumlah proyek prioritas, termasuk kelanjutan pembangunan infrastruktur, penguatan industri manufaktur, serta pengembangan sektor energi terbarukan. PM Li Qiang menyampaikan bahwa Tiongkok sangat tertarik untuk mendukung transformasi ekonomi Indonesia, khususnya dalam upaya meningkatkan nilai tambah industri nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Salah satu agenda utama dari kunjungan ini adalah penandatanganan sejumlah nota kesepahaman (MoU) antara pemerintah dan pelaku usaha kedua negara. Komitmen investasi yang dibawa PM Li Qiang mencakup sektor energi, transportasi, teknologi digital, dan pertanian. Proyek-proyek strategis ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan nasional, membuka lapangan kerja baru, serta meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional.
Selain aspek ekonomi, kunjungan PM Li Qiang juga menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama di bidang pendidikan dan pertukaran budaya. Dalam sesi Indonesia-China Business Reception 2025 yang dihadiri pelaku bisnis kedua negara, PM Li Qiang menekankan pentingnya kolaborasi dan pertukaran pengetahuan untuk menghasilkan inovasi dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Kedua negara sepakat untuk memperbanyak program pertukaran pelajar dan penelitian bersama, guna mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan global.
Kehadiran PM Li Qiang juga menjadi simbol eratnya hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok yang tahun ini memasuki usia 75 tahun. Kedua negara berkomitmen untuk terus menjaga kemitraan strategis di tengah tantangan global, termasuk mendorong perdagangan yang adil, mendukung multilateralisme, dan menjaga stabilitas kawasan Asia-Pasifik.
Respon masyarakat dan pelaku usaha di Indonesia terhadap komitmen investasi ini sangat positif. Banyak pihak menilai langkah ini sebagai peluang besar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mempercepat pembangunan teknologi, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan ekonomi utama di kawasan.
Untuk mengikuti perkembangan terbaru seputar hubungan Indonesia-Tiongkok, kebijakan investasi, serta berita pemerintahan dan diplomasi lainnya, Anda dapat mengunjungi beritanegara.id. Melalui beritanegara.id, Anda akan mendapatkan informasi terkini, analisis mendalam, dan update terpercaya seputar isu-isu strategis nasional maupun internasional.
Kunjungan PM Li Qiang dengan membawa investasi besar ini diharapkan tidak hanya menjadi tonggak sejarah, tetapi juga membuka babak baru dalam kerja sama Indonesia dan Tiongkok yang semakin produktif dan bermanfaat bagi kedua negara.